Langkah-Langkah Shalat Istikharah dan Doanya

Selamat datang dalam panduan ini yang akan membantu Anda memahami lebih dalam tentang “doa istikharah.” Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering dihadapkan pada berbagai pilihan penting. Keputusan besar, seperti pilihan pendidikan, pekerjaan, atau bahkan perkawinan, dapat menjadi momen yang menentukan arah hidup kita. Inilah mengapa “doa istikharah” memiliki peran yang penting dalam panduan spiritual kita. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi dengan cermat makna, langkah-langkah, dan signifikansi dari doa istikharah. Yuk, kita mulai perjalanan kita menuju pemahaman yang lebih dalam!

Pengertian Shalat Istikharah

Shalat istikharah merupakan salah satu ibadah yang sangat dianjurkan bagi setiap Muslim dalam menghadapi situasi pilihan-pilihan penting dalam hidupnya. Misalnya, ketika menghadapi keputusan mengenai jodoh, memilih perguruan tinggi, atau situasi-situasi lainnya yang memerlukan pilihan tepat. Shalat istikharah dilakukan dengan harapan mendapatkan petunjuk langsung dari Allah, sehingga seseorang akan memilih pilihan terbaik dalam segala aspek kehidupannya. Dengan mengikuti petunjuk-Nya melalui shalat istikharah, Muslim percaya bahwa Allah akan membimbingnya menuju jalan yang penuh berkah dan kebaikan.

Dalil Pelaksanaan Shalat Istikharah

Dasar anjuran pelaksanaan shalat istikharah adalah seperti yang disampaikan oleh Imam an-Nawawi dalam karyanya Al-Adzkar. Sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari, Jabir bin Abdillah menyampaikan,

“Rasulullah صلى الله عليه وسلم mengajari kami untuk melaksanakan shalat istikharah dalam semua perkara, sebagaimana beliau mengajari kami untuk membaca surat Al-Quran. Beliau bersabda, ‘Jika salah satu dari kalian dihadapkan pada suatu urusan, maka hendaklah dia melaksanakan shalat sunnah dua rakaat tanpa kewajiban …'” (HR Imam al-Bukhari). (An-Nawawi, al-Azkar, 1997: 137)

Dalam hadis ini, Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم mengajarkan para sahabatnya untuk melaksanakan shalat istikharah ketika menghadapi berbagai persoalan hidup. Beliau membandingkan pengajaran shalat istikharah ini dengan cara beliau mengajarkan bacaan-bacaan Al-Quran kepada mereka. Dengan kata lain, shalat istikharah menjadi metode yang diajarkan secara spesifik oleh Nabi untuk memohon petunjuk Allah dalam menghadapi berbagai keputusan penting.

Tata Cara Shalat Istikharah

Berikut adalah tata cara melaksanakan shalat istikharah sebagaimana dijelaskan dalam buku “Penuntun Mengerjakan Shalat Istikharah” yang disusun oleh Tim Redaksi Qultummedia:

  1. Membaca Niat Shalat Istikharah Niat shalat istikharah dibaca sebelum takbir secara lisan dan juga diucapkan dalam hati saat mengucapkan takbiratul ihram. Niat tersebut dibaca dengan bacaan sebagai berikut:

أصلى سنة الإستخارة ركعتين لله تعالى

Bacaan Latin: “Ushollii sunnatal istikharati rak’ataini mustaqbilal qiblati adaa-an lillaahi ta’aala.”
Artinya: “Saya niat shalat istikharah dua rakaat menghadap kiblat karena Allah ta’ala.”

  1. Takbiratul Ihram Setelah membaca niat, lakukan takbiratul ihram (takbir pembuka) untuk memulai shalat.
  2. Membaca Surat-surat dalam Shalat Istikharah Para ulama menganjurkan membaca surat Al-Fatihah, Al-Kafirun, dan Al-Ikhlas dalam shalat istikharah dengan beberapa ketentuan. Pada rakaat pertama, bacalah Al-Fatihah dan Al-Kafirun. Kemudian, pada rakaat kedua, bacalah Al-Fatihah dan Al-Ikhlas. Bacaan setelah surat Al-Fatihah pada sujud tidak wajib, yang wajib adalah membaca surat Al-Fatihah.
  3. Rukuk Lakukan rukuk setelah selesai membaca surat-surat.
  4. I’tidal Berdiri kembali setelah rukuk.
  5. Sujud Pertama Lakukan sujud pertama setelah berdiri dari i’tidal.
  6. Duduk di Antara Dua Sujud Duduk di antara dua sujud dengan tenang.
  7. Sujud Kedua Lakukan sujud kedua setelah duduk di antara dua sujud.
  8. Berdiri untuk Rakaat Kedua Berdiri kembali untuk melaksanakan rakaat kedua, yang dilakukan dengan cara yang sama seperti rakaat pertama.
  9. Tahiyat Akhir Setelah selesai melaksanakan rakaat kedua, lakukan tahiyat akhir dengan membaca tasyahhud.
  10. Salam Selesaikan shalat dengan memberikan salam ke kanan dan kiri.

Bacaan dan Doa Shalat Istikharah

Berdasarkan penjelasan yang diberikan oleh Imam al-Ghazali dalam “Ihya’ ‘Ulumiddin”, berikut adalah bacaan dan doa yang dilakukan dalam shalat istikharah:

Pada rakaat pertama, bacalah surat Al-Fatihah dan surat Al-Kafirun. Kemudian, pada rakaat kedua, bacalah surat Al-Fatihah dan surat Al-Ikhlas.

Doa Setelah Shalat Istikharah

Setelah salam, bacalah doa berikut:

اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ. اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْتَخِيرُكَ بِعِلْمِكَ وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيمِ. فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلَا أَقْدِرُ، وَتَعْلَمُ وَلَا أَعْلَمُ، وَأَنْتَ عَلَّامُ الْغُيُوبِ. اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الْأَمْرَ خَيْرٌ لِي فِي دِينِي وَدُنْيَايَ وَعَاقِبَةِ أَمْرِي وَعَاجِلِهِ وَآجِلِهِ فَاقْدُرْهُ لِي وَبَارِكْ لِي فِيهِ ثُمَّ يَسِّرْهُ لِي. وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الْأَمْرَ شَرٌّ لِي فِي دِينِي وَدُنْيَايَ وَعَاقِبَةِ أَمْرِي وَعَاجِلِهِ وَآجِلِهِ فَاصْرِفْنِي عَنْهُ وَاصْرِفْهُ عَنِّي وَاقْدُرْ لِيَ الْخَيْرَ حَيْثُ كَانَ ثُمَّ اجْعَلْهُ لِي قَدَرًا. إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ.

Doa di atas berarti:

“Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan salam kepada junjungan kami, Nabi Muhammad. Segala puji hanya bagi Allah, Tuhan semesta alam. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon pilihan kepada-Mu dengan ilmu-Mu, dan aku memohon keputusan kepada-Mu dengan kekuasaan-Mu. Dan aku meminta kepada-Mu dari karunia-Mu yang besar. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa, sedangkan aku tidak berdaya. Engkau Maha Mengetahui, sedangkan aku tidak mengetahui. Dan Engkau Maha Mengetahui segala hal yang ghaib. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa urusan ini baik bagi agama, dunia, dan akhiratku, baik dalam urusan yang cepat atau lambat, tentukanlah bagiku, berikanlah berkah atasnya, dan mudahkanlah jalannya bagiku. Namun jika Engkau mengetahui bahwa urusan ini buruk bagi agama, dunia, dan akhiratku, baik dalam urusan yang cepat atau lambat, jauhkanlah aku darinya, dan jauhkanlah ia dariku. Tetapkanlah untukku kebaikan di mana pun ia berada. Sungguh, Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. Dan limpahkanlah rahmat dan salam kepada junjungan kami, Nabi Muhammad. Segala puji hanya bagi Allah, Tuhan semesta alam.”

Doa Setelah Shalat Istikharah

Usai menunaikan shalat, disarankan untuk selalu mengangkat doa. Berikut adalah doa yang dianjurkan sebagai pelengkap shalat sunnah istikharah kita:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْتَخِيرُكَ بِعِلْمِكَ وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ، وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيمِ، فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلاَ أَقْدِرُ وَتَعْلَمُ وَلاَ أَعْلَمُ وَأَنْتَ عَلاَّمُ الْغُيُوبِ، اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الأَمْرَ خَيْرٌ لِي فِي دِينِي وَمَعَاشِي وَعَاقِبَةِ أَمْرِي فَاقْدُرْهُ لِي وَيَسِّرْهُ لِي ثُمَّ بَارِكْ لِي فِيهِ، وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الأَمْرَ شَرٌّ لِي فِي دِينِي وَمَعَاشِي وَعَاقِبَةِ أَمْرِي فَاصْرِفْهُ عَنِّي وَاصْرِفْنِي عَنْهُ، وَاقْدُرْ لِي الْخَيْرَ حَيْثُ كَانَ ثُمَّ أَرْضِنِي.

Artinya:

“Ya Allah, aku memohon petunjuk kebaikan kepada-Mu dengan ilmu-Mu, dan aku memohon keputusan kepada-Mu dengan kekuasaan-Mu. Dan aku meminta dari karunia-Mu yang besar. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa, sedangkan aku tidak berdaya. Engkau Maha Mengetahui, sedangkan aku tidak mengetahui. Dan Engkau Maha Mengetahui segala hal yang ghaib. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa urusan ini baik bagi agamaku, kehidupanku, dan akhiratku, tentukanlah bagiku, berikanlah kelancaran bagiku, kemudian berkahilah bagiku dalam urusan ini.” “Namun jika Engkau mengetahui bahwa urusan ini buruk bagi agamaku, kehidupanku, dan akhiratku, jauhkanlah aku darinya, dan jauhkanlah ia dariku. Tetapkanlah bagiku kebaikan di mana pun kebaikan itu berada, kemudian ridailah aku.”

Shalat Istikharah: Jawaban melalui Mimpi atau Petunjuk?

Shalat istikharah merupakan sebuah doa istimewa yang dilakukan dalam Islam ketika seseorang dihadapkan pada pilihan penting. Namun, apakah jawaban dari shalat istikharah diberikan melalui mimpi? Mari kita telaah.

Doa istikharah adalah bentuk permohonan kepada Allah untuk mendapatkan petunjuk dalam mengambil keputusan. Dalam doa ini, kita berbicara langsung kepada Allah, memohon bimbingan-Nya dengan keyakinan bahwa hanya Dia yang Maha Tahu apa yang terbaik untuk kita. Dalam doa istikharah, kita mengungkapkan kerendahan hati kita sebagai hamba yang lemah di hadapan kebijaksanaan dan kekuasaan Allah.

Meskipun shalat istikharah merupakan wujud permohonan kita kepada Allah, jawaban dari-Nya tidak selalu datang dalam bentuk mimpi atau tanda-tanda langsung. Allah memberikan jawaban-Nya melalui berbagai cara, termasuk memberi kita pemahaman yang lebih jelas tentang pilihan yang ada, mengarahkan kita kepada solusi yang lebih baik, atau membuat keputusan terasa lebih mudah.

Tidak ada keharusan bahwa jawaban dari shalat istikharah akan muncul dalam mimpi. Alih-alih, Allah dapat memberikan petunjuk melalui kejadian sehari-hari, pertemuan dengan orang-orang tertentu, atau perubahan dalam situasi yang mendukung salah satu pilihan. Dalam beberapa kasus, kita mungkin merasa lebih damai dengan salah satu pilihan daripada yang lain, atau mungkin merasa halangan-halangan menghilang saat kita berusaha mengambil langkah tertentu.

Contoh Konkret dalam Kehidupan

Misalkan seseorang merencanakan untuk melanjutkan studi di sebuah kampus favorit. Jika melalui shalat istikharah, Allah merasa bahwa kampus tersebut adalah pilihan yang baik untuknya, maka dia mungkin menemukan bahwa proses pendaftaran berjalan lancar, ia merasa lebih termotivasi, dan mungkin saja dia menemukan dukungan dari orang-orang di sekitarnya. Sebaliknya, jika kampus tersebut bukan pilihan terbaik menurut Allah, maka mungkin saja ada rintangan yang terus muncul atau dia merasa ketidakpastian yang kuat tentang keputusan itu.

Dalam mengambil jawaban dari shalat istikharah, penting untuk merenung dan menghayati situasi serta perasaan yang muncul. Ini adalah cara Allah memberi petunjuk kepada kita. Kita bisa merasa tenang dan percaya dengan pilihan tertentu, merasa bahwa semuanya mengalir dengan lancar dan berkah, atau merasa yakin dengan arah tertentu. Namun, jika kita merasa ragu, cemas, atau halangan terus muncul, itu mungkin merupakan pertanda bahwa Allah tidak mengarahkan kita ke arah itu.

Doa Shalat Istikharah: Petunjuk Dari-Nya

Dalam doa shalat istikharah, kita merenungkan keyakinan bahwa Allah Yang Maha Mengetahui dan Maha Kuasa. Berikut adalah makna dari doa tersebut:

“وإن كان له فيها خيرة سهل الله أسبابها إلى أن تحصل فتكون عاقبتها محمودة، وإن تعذرت الأسباب، ولم يتفق تحصيلها فيعلم أن الله قد اختار تركها فلا يتألم لذلك، وسيحمد عاقبتها تركا كان أو فعلا”

Artinya:

“Jika dalam perkara ini terdapat kebaikan bagi diriku, maka mudahkanlah jalannya, Ya Allah, hingga tercapai dan akhirnya menjadi hal yang terpuji. Namun, jika kendala-kendala muncul dan hal itu tidak terwujud dengan lancar, maka ketahuilah bahwa Allah telah memilih untukku untuk meninggalkannya. Janganlah aku bersedih atas hal itu. Sungguh, akhir yang terpuji bisa jadi terletak pada meninggalkannya, baik dalam bentuk tindakan maupun ketidakberlanjutan.”

Doa shalat istikharah mengajarkan kita untuk menghadap Allah dalam segala pilihan yang kita hadapi. Jika Allah menunjukkan jalan yang mudah, maka kita tahu itu adalah jalan terbaik. Namun, jika Allah menunjukkan hambatan atau ketidakcocokan dalam usaha, kita harus menerima bahwa Allah tahu yang terbaik untuk kita.

Penting untuk diingat bahwa doa dalam shalat istikharah tidak berarti kita hanya berdoa tanpa melakukan usaha. Sebaliknya, kita harus berusaha dengan sungguh-sungguh dalam upaya kita. Doa istikharah mengajarkan agar kita meresapi bahwa hasil akhir adalah di tangan Allah, dan apa pun yang terjadi adalah keputusan-Nya yang terbaik.

Waktu yang Tepat untuk Melaksanakan Shalat Istikharah

Melakukan shalat istikharah adalah bentuk permohonan petunjuk dari Allah dalam mengambil keputusan penting. Meskipun tidak ada waktu yang diwajibkan secara khusus untuk melaksanakan shalat istikharah, ada beberapa pertimbangan yang bisa kita ambil.

Tidak Direkomendasikan pada Waktu Terlarang

Penting untuk diingat bahwa shalat istikharah tidak disarankan dilakukan pada tiga waktu terlarang, yaitu saat matahari terbit, saat matahari berada di puncaknya, dan saat matahari terbenam. Pada waktu-waktu ini, terdapat larangan untuk melakukan shalat karena pergerakan matahari yang memiliki makna khusus dalam Islam.

Waktu Mustajab: Sepertiga Malam Terakhir

Salah satu waktu yang dianjurkan untuk melaksanakan shalat istikharah adalah sepertiga malam terakhir. Ini dianggap sebagai waktu yang mustajab untuk memanjatkan doa kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Sepertiga malam ini memiliki nilai spiritual yang tinggi, dan doa-doa kita pada waktu ini memiliki kemungkinan besar untuk dikabulkan.

Setelah Shalat Isya hingga Sebelum Subuh

Selain itu, shalat istikharah juga bisa dilakukan setelah melaksanakan shalat isya dan sebelum masuk waktu shalat subuh. Kita bisa mengambil waktu ini sebagai peluang untuk berkomunikasi dengan Allah, memohon petunjuk-Nya, dan merenungkan pilihan-pilihan yang ada.

Kesimpulan

Shalat Istikharah adalah salah satu bentuk doa istimewa dalam Islam yang memungkinkan kita untuk meminta petunjuk dan bimbingan dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala dalam menghadapi pilihan-pilihan penting dalam kehidupan. Dalam shalat ini, kita merendahkan diri sebagai hamba yang mengakui keterbatasan kita dan memohon kepada Sang Pencipta yang Maha Mengetahui dan Maha Kuasa.

Proses shalat istikharah dimulai dengan niat yang tulus untuk mencari petunjuk dari Allah. Kita melakukan shalat sunnah dua rakaat, dan pada tahap tertentu dalam shalat, kita membaca doa istikharah yang mengungkapkan kerendahan hati kita di hadapan kebijaksanaan dan kehendak Allah. Doa ini tidak hanya meminta petunjuk tentang apakah suatu pilihan baik atau buruk, tetapi juga mengajarkan kita untuk menerima keputusan Allah dengan hati yang reda dan tulus.

Jawaban dari shalat istikharah mungkin tidak selalu muncul dalam bentuk mimpi atau tanda-tanda fisik. Allah dapat memberikan petunjuk-Nya melalui perasaan dalam hati kita, situasi yang terjadi, dan perubahan dalam keadaan sehari-hari. Penting untuk merenung dengan hati yang tenang dan membaca tanda-tanda yang Allah berikan.

Waktu yang disarankan untuk melaksanakan shalat istikharah adalah ketika tidak ada larangan untuk melaksanakan shalat, seperti saat matahari terbit, matahari di tengah langit, dan matahari terbenam. Waktu yang mustajab adalah sepertiga malam terakhir atau setelah shalat isya hingga sebelum masuk waktu shalat subuh. Namun, yang terpenting adalah menggabungkan usaha dan doa dengan keyakinan bahwa Allah Maha Tahu yang terbaik untuk kita.

Dalam menjalani shalat istikharah, kita diajarkan untuk mengandalkan Allah sebagai pemimpin dan penuntun hidup kita. Kita merenungkan bahwa apa pun yang Allah pilihkan untuk kita adalah yang terbaik, baik itu memenuhi atau menolak pilihan yang kita inginkan. Kesetiaan dan keyakinan dalam shalat istikharah adalah cermin dari hubungan yang kuat antara hamba dan Pencipta.

Pertanyaan Umum

Q: Apa bacaan doa shalat istikharah?
A: Bacaan doa shalat istikharah adalah:

“اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْتَخِيرُكَ بِعِلْمِكَ وَاسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ، وَاسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيمِ، فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلَا أَقْدِرُ وَتَعْلَمُ وَلَا أَعْلَمُ، وَأَنْتَ عَلَّامُ الْغُيُوبِ، اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الْأَمْرَ خَيْرٌ لِي فِي دِينِي وَمَعَاشِي وَعَاقِبَةِ أَمْرِي، فَاقْدُرْهُ لِي وَيَسِّرْهُ لِي، ثُمَّ بَارِكْ لِي فِيهِ. وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الْأَمْرَ شَرٌّ لِي فِي دِينِي وَمَعَاشِي وَعَاقِبَةِ أَمْرِي، فَاصْرِفْهُ عَنِّي وَاصْرِفْنِي عَنْهُ، وَاقْدُرْ لِيَ الْخَيْرَ حَيْثُ كَانَ ثُمَّ ارْضِنِي بِهِ.”

Q: Sholat apa yang dilakukan untuk meminta petunjuk?
A: Sholat istikharah adalah sholat yang dilakukan untuk meminta petunjuk Allah dalam mengambil keputusan penting. Ini adalah bentuk doa yang tulus kepada Allah untuk memberikan petunjuk yang terbaik bagi kita.

Q: Cara meminta petunjuk apakah dia jodoh kita?
A: Untuk meminta petunjuk apakah seseorang jodoh kita melalui sholat istikharah, kita dapat mengikuti langkah-langkah sholat istikharah yang diajarkan dalam agama Islam. Dalam sholat ini, kita berdoa kepada Allah untuk memberikan petunjuk apakah jodoh tersebut baik untuk kita.

Q: Waktu shalat istikharah untuk mencari jodoh jam berapa?
A: Tidak ada waktu yang ditentukan secara khusus untuk melaksanakan shalat istikharah mencari jodoh. Namun, waktu yang dianjurkan adalah setelah sholat Isya hingga sebelum masuk waktu sholat Subuh.

Q: Bagaimana cara mengetahui jawaban dari shalat istikharah?
A: Jawaban dari shalat istikharah bisa datang dalam berbagai cara, termasuk melalui perasaan dalam hati, situasi yang terjadi, dan perubahan dalam keadaan sehari-hari. Tidak selalu dalam bentuk mimpi atau tanda-tanda fisik.

Q: Setelah shalat istikharah apakah harus tidur?
A: Tidak ada kewajiban untuk tidur setelah shalat istikharah. Setelah melaksanakan shalat istikharah, kita bisa melanjutkan aktivitas sehari-hari kita tanpa harus tidur.

Q: Niat sholat istikharah jam berapa?
A: Niat sholat istikharah dapat dilakukan kapan saja sebelum melaksanakan sholat tersebut. Tidak ada waktu khusus untuk niat sholat istikharah.

Q: Berapa kali shalat istikharah agar diberi petunjuk?
A: Tidak ada aturan khusus mengenai berapa kali shalat istikharah yang harus dilakukan. Kita bisa melakukannya sebanyak yang diperlukan dalam meminta petunjuk dari Allah.

Langkah-Langkah Shalat Istikharah dan Doanya