Selamat datang dalam panduan ini yang akan membantu Anda memahami secara mendalam tentang “niat sholat isya”. Dalam praktik agama Islam, sholat merupakan salah satu pilar penting yang menghubungkan manusia dengan Sang Pencipta. Sholat Isya adalah salah satu dari lima waktu sholat yang memiliki makna dan hikmah tersendiri bagi umat Muslim. Dalam panduan ini, kita akan menjelaskan secara rinci tentang arti, tujuan, serta panduan langkah demi langkah dalam melaksanakan niat sholat Isya.
Sholat Isya memiliki makna yang mendalam dalam kehidupan sehari-hari umat Muslim. Saat matahari telah terbenam dan suasana mulai mereda, momen ini menandai akhir dari aktivitas kita di dunia dan permulaan waktu untuk merenung serta beribadah kepada Allah. Sholat Isya memberikan kesempatan bagi kita untuk beristighfar (memohon ampunan) atas dosa-dosa yang telah terjadi selama hari tersebut.
Sebelum memulai sholat Isya, penting untuk melakukan persiapan batin dan lahir. Ini termasuk membersihkan diri, memastikan pakaian yang bersih dan rapi, serta menemukan tempat yang tenang untuk beribadah. Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah memiliki hak atas setiap Muslim untuk melaksanakan sholat di tempat yang tenang dan indah.”
Pengertian
Sholat Isya ialah ibadah sholat wajib yang terdiri dari empat rakaat, dilaksanakan setelah waktu magrib. Seperti halnya sholat-sholat lain dalam agama Islam, umat Muslim diwajibkan untuk membaca niat sholat Isya secara pribadi sebelum melanjutkan sholat secara berjamaah.
Terlihat perbedaan antara pelaksanaan Sholat Isya secara munfarid (sendiri) dan berjamaah terletak pada bacaan niatnya. Meskipun begitu, niat sholat ini memiliki lafal yang ringkas, sehingga mudah diingat dan dihafal oleh setiap Muslim yang melaksanakannya.
Niat Sholat Isya Sendiri
Dalam buku “Pintar Panduan Lengkap Ibadah Muslimah,” berikut ini adalah bacaan lengkap untuk niat sholat Isya yang dilakukan secara sendiri maupun berjamaah.
Niat Sholat Isya Sendiri:
أُصَلِّى فَرْضَ العِشَاءِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لله تَعَالَى.
Ushalli fardu al-‘isha’i arba’a raka’atin mustaqbilal qiblati ada’an lillahi ta’ala.
Artinya: “Aku niat melakukan sholat fardu Isya empat rakaat, menghadap kiblat, sebagai bentuk ibadah kepada Allah Yang Maha Tinggi.”
Niat Sholat Isya Berjamaah
Apabila Anda berperan sebagai imam atau makmum dalam sholat Isya berjamaah, di bawah ini adalah bacaan niat yang dapat diikuti:
Niat Sholat Isya sebagai Imam:
أُصَلِّى فَرْضَ العِشَاءِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا لله تَعَالَى.
Ushalli fardu al-‘isha’i arba’a raka’atin mustaqbilal qiblati ada’an imaman lillahi ta’ala.
Artinya: “Aku niat melakukan sholat fardu Isya empat rakaat, menghadap kiblat, sebagai imam dalam rangka ketaatan kepada Allah Yang Maha Tinggi.”
Niat Sholat Isya sebagai Makmum:
أُصَلِّى فَرْضَ العِشَاءِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لله تَعَالَى.
Ushalli fardu al-‘isha’i arba’a raka’atin mustaqbilal qiblati ada’an makmuman lillahi ta’ala.
Artinya: “Aku niat melakukan sholat fardu Isya empat rakaat, menghadap kiblat, sebagai makmum dalam rangka ketaatan kepada Allah Yang Maha Tinggi.”
Tata Cara Sholat Isya
Sholat memiliki peran sentral dalam agama Islam, dan harus dijaga serta dijalankan oleh umat Muslim dengan penuh kesungguhan. Melaksanakan sholat bukan hanya menjadi kewajiban, tetapi juga merupakan kontribusi nyata dalam menjunjung tinggi agama Islam.
Hal ini ditegaskan dalam salah satu hadis, “Sholat adalah tiang agama (Islam), barangsiapa yang mendirikannya, dia telah menegakkan agama (Islam); dan barangsiapa yang meruntuhkannya, dia telah meruntuhkan agama (Islam).” (HR al-Baihaqi).
Sholat Isya terdiri dari empat rakaat, dengan durasi pelaksanaan yang relatif lebih panjang dibandingkan sholat wajib lainnya. Sholat Isya dilakukan setelah sholat maghrib dan sebelum waktu sholat subuh. Setelah membaca niat sholat Isya, berikut adalah tata cara pelaksanaannya:
- Takbiratul Ihram: Mulailah sholat dengan mengucapkan “Allahu Akbar” sambil mengangkat kedua tangan.
- Ruku’: Luruskan tubuh ke depan dengan tangan menggenggam lutut. Ucapkan “Subhana Rabbiyal ‘Adhim” minimal tiga kali.
- I’tidal: Bangkitlah dari ruku’ dengan posisi tegak, sambil mengucapkan “Sami’a Allahu liman hamidah, Rabbana wa lakal hamd”.
- Sujud: Turunkan diri ke posisi sujud dengan tangan terlebih dahulu, lalu dahi, hidung, dua telapak tangan, lutut, dan ujung kaki menyentuh lantai. Ucapkan “Subhana Rabbiyal A’la” minimal tiga kali.
- Duduk di antara dua sujud: Angkat badan ke posisi duduk dengan kaki di bawah tubuh. Ucapkan “Rabbighfirlii, warhamnii, wajburnii, warfa’nii, wahdinii, wa’afinii, wa’fu’anii” sebelum pindah ke posisi sujud kedua.
- Sujud Kedua: Lakukan sujud kedua dengan langkah yang sama seperti sujud pertama. Ucapkan “Subhana Rabbiyal A’la” minimal tiga kali.
- Tasyahud Awal: Duduk tegak dengan lutut kanan menopang tangan kanan, dan tangan kiri di atas paha kiri. Ucapkan tasyahud awal: “At-tahiyyatu lillahi was-shalawatu wattayyibatu. As-salamu ‘alaika ayyuhan-Nabiyyu wa rahmatullahi wa barakatuh.”
- Tahiyatul Akhir: Ucapkan tasyahud akhir, “As-salamu ‘alaika ayyuhan-Nabiyyu wa rahmatullahi wa barakatuh.”
- Salam: Putar kepala ke kanan dan kiri untuk memberi salam, “As-salamu ‘alaina wa ‘ala ‘ibadillahis-salihin.”
Bacaan Doa Setelah Sholat
Sesuai ajaran Rasulullah SAW, setelah menunaikan sholat fardhu, disarankan untuk membaca doa dan dzikir. Doa ini mencakup pujian kepada Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW, serta permohonan ampun dan berkah. Berikut bacaan doa setelah sholat fardhu, khususnya sholat Isya:
- Membaca Istighfar: Bacalah istighfar tiga kali setelah selesai sholat: “Astaghfirullah hal’adzim, aladzi laailaha illahuwal khayyul qoyyuumu wa atuubu ilaiih.”
- Dzikir: Dilanjutkan dengan membaca dzikir sebagai berikut:
- “Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lahu, lahul mulku walahul hamdu yuhyii wa yumiitu wahuwa ‘ala kulli syai’in qadiir.”
- “Allahumma ajirni minan-naar.”
- Pujian dan Permohonan: Sampaikan pujian pada Allah dan permohonan dengan kalimat-kalimat seperti berikut:
- “Allahumma antassalaam, waminkassalaam, wa ilayka ya’uudussalaam, fahayyinaa rabbanaa bissalaam, wa adkhilnaljannata darossalaam, tabaarakta rabbanaa wata’alayta, yaa dzaljalaali wal ikraam.”
- Membaca Surat Al-Fatihah dan Ayat Kursi: Bacalah Surat Al-Fatihah dan Ayat Kursi sebagai dzikir tambahan.
- Tasbih, Tahmid, Takbir, dan Tahlil: Bacalah tasbih, tahmid, takbir, dan tahlil masing-masing 33 kali setelah selesai sholat: “Subhanallah,” “Alhamdulillah,” “Allahu Akbar,” dan “Lailaha illallah.”
- Doa Akhir Sholat: Selesaikan dengan membaca doa akhir sholat yang berisi pujian, permohonan ampun, dan berkah.
Demikianlah tata cara sholat Isya beserta doa setelahnya. Semoga ibadah kita selalu mendapatkan ridha Allah SWT.
Kesimpulan
Dalam agama Islam, pelaksanaan sholat Isya memiliki signifikansi yang mendalam bagi umat Muslim. Sholat adalah ibadah yang menjadi tiang agama dan menunjukkan ketaatan serta pengabdian kepada Allah SWT. Setiap langkah dalam sholat Isya mengandung makna dan tuntutan untuk menjalankan ibadah dengan penuh kesadaran dan khusyuk.
Dengan empat rakaat dan waktu pelaksanaan yang cenderung lebih panjang, sholat Isya mengajarkan kesabaran, ketekunan, dan komitmen dalam menjalankan kewajiban agama. Niat yang tulus dan khusyuk dalam sholat Isya sendiri maupun berjamaah menjadi fondasi penting dalam menjalankan ibadah ini dengan penuh rasa tanggung jawab.
Selain itu, doa-doanya yang mengandung pujian, permohonan ampun, dan harapan untuk mendapatkan rahmat dan keberkahan dari Allah SWT, juga merupakan pengingat akan pentingnya berkomunikasi dengan Sang Pencipta. Sholat Isya bukan hanya sekedar rutinitas, tetapi juga sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memperbaiki diri.
Dengan memahami tata cara sholat Isya dan melibatkan diri dengan penuh kesungguhan, umat Muslim dapat merasakan manfaat spiritual dan keberkahan yang terkandung dalam ibadah ini. Dengan menjaga kualitas dan kesempurnaan pelaksanaan sholat Isya, umat Muslim dapat berkontribusi dalam menjunjung tinggi agama Islam dan memperkokoh iman serta ketakwaan kepada Allah SWT.
Pertanyaan Umum
Q: Apa bacaan niat sholat Isya sendiri?
A: Bacaan niat sholat Isya sendiri adalah
“أُصَلِّي فَرْضَ الْعِشَاءِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ لِلَّهِ تَعَالَى”
yang artinya “Aku niat melakukan sholat fardu Isya empat rakaat, menghadap kiblat, karena Allah taala.”
Q: Apa niat sholat Dzuhur sendiri di rumah?
A: Niat sholat Dzuhur sendiri di rumah adalah
“أُصَلِّي فَرْضَ الضُّحَىِّ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى”
yang artinya “Aku niat melakukan sholat fardu Dzuhur dua rakaat, karena Allah taala.”
Q: Bagaimana Bacaan niat sholat Isya untuk seorang makmum?
A: Bacaan niat sholat Isya untuk seorang makmum adalah
“سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ، رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ”
yang artinya “Allah mendengar orang yang memuji-Nya, Tuhan kami, segala puji bagi-Mu.”
Q: Apakah waktu shalat isya sampai jam berapa?
A: Waktu shalat Isya dimulai setelah matahari terbenam (maghrib) dan berakhir sebelum tengah malam (isya). Secara umum, waktu shalat Isya dapat berlangsung hingga sekitar tengah malam, namun disarankan untuk menunaikannya segera setelah waktu maghrib.
Q: Apa Doa niat sholat maghrib?
A: Doa niat sholat Maghrib adalah
“أُصَلِّي فَرْضَ الْمَغْرِبِ ثَلَاثَةَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ لِلَّهِ تَعَالَى”
yang artinya “Aku niat melakukan sholat fardu Maghrib tiga rakaat, menghadap kiblat, karena Allah taala.”
Q: Sesudah sholat isya baca apa?
A: Setelah sholat Isya, disarankan untuk membaca dzikir, doa-doa sunnah, serta membaca surat Al-Mulk (Surat ke-67 dalam Al-Quran) sebagai bentuk amalan yang dianjurkan setelah sholat Isya.
Q: Apa niat shalat Ashar?
A: Niat sholat Ashar adalah
“أُصَلِّي فَرْضَ الْعَصْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ لِلَّهِ تَعَالَى”
yang artinya “Aku niat melakukan sholat fardu Ashar empat rakaat, menghadap kiblat, karena Allah taala.”
Q: Apakah niat sholat subuh?
A: Niat sholat Subuh adalah
“أُصَلِّي فَرْضَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ لِلَّهِ تَعَالَى”
yang artinya “Aku niat melakukan sholat fardu Subuh dua rakaat, menghadap kiblat, karena Allah taala.”