Selamat datang di artikel ini yang akan membahas mengenai “Doa Sahur” dalam konteks ibadah puasa. Dalam bulan suci Ramadan, sahur memiliki makna penting karena menjadi awal dari puasa sepanjang hari. Dengan memahami doa-doa yang tepat untuk sahur, kita dapat memulai hari puasa dengan penuh semangat dan berkah. Artikel ini akan membimbing Anda melalui beberapa doa sahur yang dianjurkan, memberikan wawasan mengenai pentingnya sahur dalam Islam, serta memberikan panduan tentang bagaimana menjalankan ibadah sahur secara benar.
Pentingnya Sahur dalam Islam
Sahur sebagai Pemicu Keberkahan
Sahur adalah makanan dan minuman yang dikonsumsi sebelum fajar menyingsing dan sebelum memulai ibadah puasa. Menurut hadis yang diriwayatkan oleh Rasulullah SAW, sahur memiliki berkah dan keutamaan. Rasulullah bersabda: “Makan sahurlah kalian, karena pada sahur terdapat berkah.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dukungan Energi untuk Aktivitas Puasa
Dengan sahur, tubuh kita mendapatkan energi yang diperlukan untuk menjalani puasa seharian penuh. Ini membantu mencegah lemas dan memberikan kekuatan untuk menjalankan aktivitas sehari-hari serta ibadah. Kita juga mendapatkan kesempatan untuk berdoa dan memohon kepada Allah SWT dalam doa sahur. Ini adalah momen yang berharga untuk berkomunikasi dengan Sang Pencipta sebelum memasuki puasa.
Doa-doa Sahur yang Dianjurkan
Doa Sebelum Memulai Sahur
“Wa bisawmi ghadinn nawaitu min syahri Ramadan.” Artinya: “Dengan puasa esok hari, aku berniat dari bulan Ramadan.”
Doa Ketika Mengakhiri Sahur
“Allahumma inni as-aluka shiyaama fi maali hadzal yawmi, wa qurbanahu wa mulaa’abatahu, wa shaumahu shiyaaman mashaakkata liroohi wajhi.” Artinya: “Ya Allah, aku memohon kepada-Mu pahala puasa di hari ini, qurban dan bermain-mainnya, serta puasa ini khusus untuk muka-Mu.”
Langkah-langkah dalam Menjalankan Sahur
Persiapan yang Tepat
Persiapkan makanan sahur yang seimbang dan bergizi. Hindari makanan berat yang bisa menyulitkan selama puasa.
Waktu Sahur
Pastikan sahur dilakukan sebelum waktu fajar. Manfaatkan waktu ini untuk makan, minum, dan berdoa.
Doa Saat Sahur
Sempatkan untuk berdoa dan memohon berkah atas sahur yang akan dikonsumsi.
Doa Bulan Rajab dan Sya’ban Menyambut Ramadhan
Dalam rangka menyambut bulan Ramadan, terdapat sejumlah doa yang bisa diamalkan. Berikut adalah beberapa doa yang dapat dibaca sebagai ungkapan menyambut bulan Ramadan, yang diambil dari berbagai hadis:
Hadis Riwayat Sayyidina ‘Ubadah bin al-Shamith
Dalam hadis ini, Rasulullah SAW mengajarkan kalimat doa yang dibaca ketika bulan Ramadan tiba. Berikut riwayatnya (sanadnya hasan):
“Dari ‘Ubadah bin al-Shamith radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengajari kami doa berikut untuk dibaca oleh salah seorang dari kami saat Ramadan tiba: ‘Allahumma salimnî min ramadlâna wa sallim ramadlâna lî wa tasallamhu minnî mutaqabbalan’.”
Artinya: “Ya Allah, sampaikan aku [dengan selamat menuju bulan] Ramadhan. Sampaikanlah Ramadhan kepadaku, dan terimalah [amal-amal]ku [di bulan] Ramadhan.”
Doa Imam Abdul ‘Aziz bin Abi Rawad
Doa ini datang dari Imam Abdul ‘Aziz bin Abi Rawad, seorang ahli hadis, ahli ibadah, dan imam di Masjid al-Haram. Ia adalah murid langsung dari Sayyidina Salim bin Abdullah bin Umar dan Imam Nafi’. Berikut adalah riwayat doa yang disampaikan oleh Imam Abdul ‘Aziz bin Abi Rawad:
“Dari Abdul Aziz bin Abi Rawad, ia berkata: “Kaum muslimin berdoa ketika bulan Ramadhan tiba: ‘Allahumma adhalla syahru ramadhâna wa hadlara, fa sallimhu lî wa sallimnî fîhi wa tasallamhu minnî. Allahummarzuqnî shiyâmahu wa qiyâmahu shabran wahtisâban, warzuqnî fîhil jadda wal ijtihâda wal quwwata wan nasyâtha, wa a’idznî fîhi minassâmati wal fatrati wal kasali wan na’âsi, wawaffiqnî fîhi li lailatil qadri waj’alhâ khairan min alfi syahrin’.”
Artinya: “Ya Allah, bulan Ramadhan sudah membayangi dan datang. Maka, sampaikanlah [bulan] Ramadhan kepadaku, dan sampaikanlah aku [dengan selamat] ke dalamnya, dan terimalah [amal-amal]ku [di bulan] Ramadhan. Ya Allah, karuniailah aku kesabaran dan [niat tulus] mengharap [pahala dan ridha-Mu] atas puasa [Ramadhan]ku dan [qiyamul lail]ku. [Ya Allah], karuniailah aku dalam [bulan] Ramadhan kesungguhan hati, ketekunan, kekuatan, dan vitalitas. [Ya Allah], lindungilah aku dalam [bulan] Ramadhan dari kebosanan, lemah lesu, kemalasan, dan kelelahan. [Ya Allah], berilah keberuntungan kepada diriku untuk mendapatkan lailatul qadar di [bulan] Ramadhan ini, dan jadikanlah [pahala atau kebaikan]nya lebih baik daripada seribu bulan.”
Saat menyambut bulan Rajab dan Sya’ban yang menjelang bulan Ramadan, kita bisa merenungkan doa-doa ini sebagai sarana untuk mempersiapkan diri secara spiritual dan mental menyambut bulan yang penuh berkah ini.
Doa Ketika Melihat Hilal
Doa ini dibaca oleh Rasulullah SAW ketika melihat hilal sebagai tanda masuknya bulan Ramadhan. Doa ini diriwayatkan oleh Syekh Ibnu Hajar al-Haitami dalam kitab “Ithafu Ahlil Islam bi Khushushiyyatish Shiyam”. Berikut adalah bacaannya:
“اللَّهُ أَكْبَرُ، وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ العَظِيْمِ، اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ خَيْرَ هَذَا الشَّهْرِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ الْقَدَرِ، وَمِنْ شَرِّ الْمحَشْرِ”
Artinya: “Allah maha besar. Tiada daya dan upaya kecuali berkat pertolongan Allah yang maha agung. Aku memohon kepada-Mu kebaikan bulan ini (Ramadhan). Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan takdir dan keburukan mahsyar.”
Doa Menjelang Berbuka
Doa ini dianjurkan untuk dibaca menjelang waktu berbuka:
“أشْهَدُ أنْ لاَإلَهَ إلاَّ اللهُ أسْتَغْفِرُ اللهُ أسْألُكَ رِضَاكَ وَالْجَنَّةَ وَنَعُوْذُ بِكَ مِنَ النَّارِ”
Artinya: “Saya bersaksi tidak ada Tuhan selain Allah. Saya mohon ampun kepada Allah. Saya mohon ridha-Mu, Surga-Mu, dan berlindung dari neraka.”
Doa Buka Puasa
Doa ini diucapkan saat berbuka puasa:
“اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أفْطَرْتُ ذَهَبَ الظَّمَاءُ وَابْتَلَّتْ العُرُوْقُ وَثَبَتَ الأجْرُ إنْ شَاءَ اللهُ”
Artinya: “Ya Allah, aku berpuasa hanya untuk-Mu dan dengan rizki-Mu aku berbuka. Hilanglah rasa haus, tenggorokan menjadi basah, dan semoga pahala ditetapkan, insya Allah.
Doa Jika Berbuka di Tempat Orang Lain
Doa ini dianjurkan ketika berbuka di rumah orang lain:
“أفْطَرَ عِنْدَكُمْ الصَّائِمُوْنَ وَأَكَلَ طَعَامَكُمْ الأبْرَارَ وَصَلَّتْ عَلَيْكُمْ الْمَلاَئِكَةُ”
Artinya: “Semoga berbuka di sini orang-orang yang berpuasa, dan memakan hidangan kalian orang-orang yang berbakti. Semoga para malaikat memberi shalawat atas kalian.”
Doa Sahur dan Artinya Sesuai Ajaran Nabi
Dalam menyantap sahur, Rasulullah SAW juga mengajarkan doa yang bisa dibaca sebelum makan sahur:
“يَرْحَمُ اللهُ المُتَسَحِّرِيْنَ”
Artinya: “Semoga Allah menurunkan rahmat-Nya bagi mereka yang bersahur.”
Doa ini diambil dari hadis yang diriwayatkan oleh Imam At-Thabarani, yang juga dikutip oleh Syekh Abdul ‘Azhim al-Mundziri dalam Kitab “At-Targhib wat Tarhib”.
Waktu Optimal untuk Sahur
Sahur, seperti dijelaskan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI), merujuk pada hidangan yang dikonsumsi pada waktu “sahr”. Ini berarti saat menjelang fajar setelah pertengahan malam.
Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW biasanya melakukan sahur menjelang akhir waktu.
Dalam hadis tersebut, disebutkan bahwa di antara sahabat Nabi ﷺ ada dua orang laki-laki, salah satunya berbuka lebih awal dan sahur lebih akhir, sedangkan yang satunya berbuka lebih akhir dan sahur lebih awal. Aisha bertanya, “Siapakah di antara keduanya yang berbuka lebih awal dan sahur lebih akhir?” Dia menjawab, “Dia adalah Abdullah.” Aisha berkata, “Demikianlah yang dilakukan Rasulullah ﷺ.” (HR Ahmad, No 24230)
Dari hadis ini, terungkap bahwa Rasulullah biasanya berbuka lebih awal dan sahur lebih akhir. Dengan kata lain, waktu yang optimal untuk sahur adalah menjelang akhir waktu imsak.
Batas akhir waktu sahur juga telah disebutkan dalam hadis Rasulullah. Yaitu sekitar lima puluh bacaan ayat Al-Quran.
Zaid bin Tsabit berkata, “Kami bersantap sahur bersama Rasulullah kemudian kami bangun untuk sholat.” Anas bertanya kepadanya, “Berapa lama jarak waktu di antara keduanya?” Rasulullah menjawab, “Sekitar (bacaan) lima puluh ayat.”
Imam Ibnu Katsir dalam Tafsir Ibnu Katsir menjelaskan bahwa banyak ulama kalangan salaf telah meriwayatkan tentang toleransi waktu sahur hingga mendekati fajar. Sekitar 10 menit sebelum salat Subuh.
Kesimpulan
Dalam menjalani ibadah puasa, sahur menjadi momen penting yang memiliki dampak besar terhadap kualitas ibadah kita. Menurut ajaran Rasulullah SAW, waktu sahur optimal adalah pada akhir waktu imsak, menjelang fajar. Hal ini sejalan dengan praktek Nabi yang biasanya berbuka lebih awal dan sahur lebih akhir.
Melalui doa-doa yang diajarkan oleh Nabi Muhammad ﷺ, kita bisa memohon keberkahan, kebaikan, dan pertolongan Allah dalam menjalani ibadah puasa. Doa saat melihat hilal, menjelang berbuka, berbuka, dan saat sahur memberikan arahan spiritual yang kuat untuk merenung, berdoa, dan memperkuat hubungan kita dengan Sang Pencipta.
Penting juga untuk memahami batas waktu sahur yang telah dijelaskan oleh Nabi. Toleransi makan sahur hingga mendekati fajar sekitar 10 menit sebelum salat Subuh memberikan kesempatan untuk mendapatkan nutrisi yang cukup sekaligus menjaga kualitas ibadah.
Dengan mempraktikkan ajaran Nabi dalam beribadah puasa, kita bisa mendapatkan manfaat maksimal dari bulan suci Ramadan. Kesempatan ini menjadi momen berharga untuk mendekatkan diri kepada Allah, membersihkan hati dan pikiran, serta meningkatkan kualitas hidup secara spiritual dan moral. Semoga penjelasan ini memberikan panduan yang bermanfaat bagi kita dalam melaksanakan ibadah puasa dengan baik dan khusyu.
Pertanyaan Umum
Q: Apa doa niat puasa?
A: Doa niat puasa adalah
“أَنَا نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هَذِهِ السَّنَةِ لِلَّهِ تَعَالَى”
yang artinya “Saya niat berpuasa besok untuk menunaikan kewajiban puasa bulan Ramadan tahun ini karena Allah Ta’ala.”
Q: Apa doa sahur subuh?
A: Doa saat sahur subuh adalah
“وَبِصَوْمِ غَدٍ نَّوَيْتُ مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ”
yang artinya “Dengan puasa besok, saya berniat puasa dari bulan Ramadan.”
Q: Apakah boleh puasa sunnah tanpa sahur dan niat?
A: Boleh puasa sunnah tanpa sahur, tetapi sebaiknya disertai niat. Meskipun niat tidak perlu diucapkan, tetapi memiliki niat dalam hati sangat dianjurkan.
Q: Apakah sah niat puasa pakai bahasa Indonesia?
A: Ya, sah niat puasa menggunakan bahasa Indonesia asalkan sesuai dengan makna dan tata cara yang benar sesuai ajaran Islam.
Q: Apa niat sesudah makan sahur?
A: Setelah makan sahur, tidak ada niat khusus yang harus diucapkan. Namun, niat puasa yang diucapkan saat sahur masih berlaku.
Q: Lupa baca niat sahur, apakah sah?
A: Jika lupa membaca niat sahur, puasa tetap sah jika niat telah ada sebelum fajar dan dilakukan tanpa sengaja.
Q: Apa niat sahur puasa Senin Kamis?
A: Niat sahur saat berpuasa Senin Kamis sama seperti puasa pada hari-hari lainnya. Anda bisa menggunakan doa niat puasa yang umum digunakan.
Q: Apakah boleh puasa Senin Kamis tapi tidak sahur?
A: Boleh berpuasa Senin Kamis tanpa sahur, namun disunnahkan untuk sahur agar memiliki tenaga lebih dalam menjalani ibadah puasa.