Selamat datang dalam panduan ini yang akan membantu Anda memahami dan melaksanakan niat sholat jenazah dengan tepat. Sholat jenazah adalah salah satu ibadah penting dalam agama Islam yang dilakukan untuk menghormati dan mendoakan orang yang telah meninggal dunia. Dalam panduan ini, kita akan membahas langkah demi langkah pelaksanaan niat sholat jenazah, disertai dengan penjelasan yang jelas dan ringkas.
Dalam setiap tahap, kita akan merinci instruksi yang diperlukan, serta memberikan catatan penting untuk memahami konteks dan rincian lebih lanjut. Mari kita mulai perjalanan kita dalam mempelajari dan memahami pelaksanaan niat sholat jenazah dengan tulus dan penuh penghormatan.
Sholat jenazah memiliki empat tahap penting yang harus dilakukan oleh seorang muslim terhadap jenazah, yakni memandikan, mengkafani, menyolati, dan menguburkannya. Berbeda dengan sholat wajib atau sholat sunnah pada umumnya, pelaksanaan sholat jenazah memiliki perbedaan tersendiri.
Tidak hanya itu, bacaan dalam sholat jenazah juga berbeda dengan bacaan dalam sholat-sholat lain yang biasanya kita lakukan. Oleh karena itu, penting untuk memahami keseluruhan bacaan sholat jenazah dalam bahasa Latin agar ibadah yang Anda laksanakan sesuai dengan ajaran agama yang dianut.
Tahap Penting dalam Sholat Jenazah
- Memandikan Jenazah (Ghusl): Tahap pertama adalah memandikan jenazah dengan penuh kehati-hatian. Ini adalah tindakan membersihkan jenazah dari kotoran dunia dan persiapan untuk perjalanan setelah kematian. Bacaan doa dan niat yang tepat akan mendampingi proses ini.
- Mengkafani Jenazah: Setelah dimandikan, jenazah dikafani dengan kain kafan yang sederhana. Ini adalah simbol kesederhanaan dan persiapan terakhir sebelum jenazah dimakamkan. Ada bacaan doa dan niat yang perlu diucapkan saat mengkafani jenazah.
- Menyolati Jenazah: Tahap ketiga adalah menyolati jenazah, yaitu mendoakan untuk keselamatan dan pengampunan bagi jenazah. Bacaan doa ini memohon rahmat dan ampunan Allah SWT atas jenazah yang telah meninggal.
- Menguburkan Jenazah: Tahap terakhir adalah menguburkan jenazah dengan penuh khidmat. Ini adalah momen perpisahan akhir dengan jenazah, dan doa-doa khusus dibaca selama proses penguburan.
Tata Cara Sholat Jenazah melalui Rukun Sholat Jenazah
Rukun sholat jenazah yang terdiri dari tujuh langkah utama memberikan panduan singkat mengenai tata cara pelaksanaan sholat jenazah. Berikut adalah rukun-rukun tersebut:
- Niat:
Langkah pertama adalah niat dengan tulus dan ikhlas untuk menjalankan sholat jenazah sebagai bentuk penghormatan terakhir terhadap orang yang telah meninggal dunia. - Empat Kali Takbir:
Setelah niat, empat kali takbir dilakukan. Takbir pertama diucapkan setelah niat, kemudian takbir kedua disebutkan sambil mengangkat tangan, takbir ketiga setelah membaca shalawat kepada Nabi Muhammad ﷺ, dan takbir keempat sebelum salam. - Berdiri bagi yang Mampu:
Jika Anda mampu, berdirilah dengan penuh rasa khusyuk saat mengucapkan takbir. Namun, bagi yang tidak mampu, duduk pun dapat dilakukan dengan khidmat. - Membaca Al-Fatihah:
Pada tahap ini, bacalah Surah Al-Fatihah seperti dalam sholat biasa. Ini adalah doa untuk keberkahan dan pengampunan bagi jenazah. - Membaca Shalawat kepada Nabi:
Setelah takbir kedua, bacakanlah shalawat kepada Nabi Muhammad ﷺsebagai bentuk penghormatan kepada beliau. - Mendoakan Mayat:
Pada takbir ketiga, mendoakanlah mayat dengan doa yang tulus, memohonkan rahmat dan ampunan Allah SWT untuk jenazah. - Salam:
Akhiri sholat jenazah dengan memberikan salam ke kanan dan kiri sebagai tanda berakhirnya ibadah.
Tata Cara dan Bacaan Sholat Jenazah
Pelaksanaan sholat jenazah memiliki tata cara dan bacaan yang berbeda dengan ibadah lainnya. Mari kita simak tata cara dan bacaan sholat jenazah sesuai dengan urutannya:
1. Takbir Pertama
Setelah membaca niat, lakukanlah takbiratul ihram dengan meletakkan tangan di atas pusar, seperti dalam salat biasa. Selanjutnya, bacalah surat Al-Fatihah:
“بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ”
Artinya: “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Yang Menguasai Hari Pembalasan. Hanya Engkaulah yang kami sembah dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka, Bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat,” (QS Al-Fatihah:1-7).
2. Takbir Kedua
Lakukan takbir sambil mengangkat tangan setinggi telinga atau sejajar bahu, kemudian letakkan tangan di atas pusar. Bacakanlah salawat kepada Nabi Muhammad ﷺ dengan penuh penghormatan:
“اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ”
Artinya: “Ya Allah, berilah rahmat kepada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad, Sebagaimana Engkau telah memberikan rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim, Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia, Ya Allah, berilah keberkahan kepada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad, Sebagaimana Engkau telah memberikan keberkahan kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim, Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia.”
3. Takbir Ketiga
Membaca takbir sambil mengangkat tangan setinggi telinga atau sejajar bahu, lalu meletakkan tangan di atas pusar. Bacakan doa untuk jenazah dengan penuh tulus:
“اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسِّعْ مُدْخَلَهُ وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ الأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ أَوْ مِنْ عَذَابِ النَّارِ”
Artinya: “Ya Allah, ampunilah dan rahmatilah dia. Bebaskanlah dan maafkanlah dia. Luaskanlah kuburnya dan mandikanlah ia dengan air, salju, dan embun. Sucikan ia dari seluruh kesalahan seperti dibersihkannya kain putih dari kotoran. Berikan ia rumah yang lebih baik dari rumahnya, keluarga yang lebih baik dari keluarganya, Pasangan yang lebih baik dari pasangannya. Masukkanlah ia ke dalam surga dan lindungilah ia dari siksa kubur dan siksa neraka.”
4. Takbir Keempat
Sambil mengangkat tangan setinggi telinga atau sejajar bahu, lalu meletakkan tangan di atas pusar lagi. Berdoalah dengan doa khusus untuk jenazah dan juga untuk orang-orang yang ditinggalkan:
“اللَّهُمَّ لاَ تَحْرِمْنَا أَجْرَهُ وَلاَ تَفْتِنَّا بَعْدَهُ وَ اغْفِرْ لَنَا وَلَهُ”
Artinya: “Ya Allah, janganlah Engkau mengharamkan kami pahalanya dan janganlah Engkau menguji kami setelahnya. Ampunilah kami dan ampunilah dia.”
5. Salam
Akhiri sholat jenazah dengan memberikan salam dengan mengucapkan:
“السَّلاَمُ عَلَيْكَ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَ بَرَكَاتُهُ”
Artinya: “Semoga keselamatan, rahmat Allah, dan berkah-Nya terlimpahkan padamu.”
Dengan mengikuti tata cara dan bacaan sholat jenazah ini, kita dapat menghormati orang yang telah wafat dengan sepenuh hati dan kesadaran.
Sholat Jenazah Menurut Muhammadiyah
Bacaan dan tata cara sholat jenazah dalam Muhammadiyah memiliki perbedaan tersendiri jika dibandingkan dengan yang dilakukan oleh kalangan Nahdlatul Ulama. Perbedaan ini disebabkan oleh sumber-sumber dalil yang dijadikan rujukan oleh kedua kelompok tersebut, yang berbeda satu sama lain. Namun, penting untuk diingat bahwa perbedaan tersebut adalah hal yang wajar, karena ajaran dan panduan dalam Islam bisa berasal dari berbagai sumber dalil yang sah.
Walaupun ada perbedaan, baik sholat jenazah Muhammadiyah maupun Nahdlatul Ulama tetap dianggap sah di mata Allah, selama dilaksanakan dengan tata cara yang benar sesuai dengan panduan yang ada. Sholat jenazah Muhammadiyah memiliki ciri khasnya sendiri. Pada sholat ini, lebih dianjurkan untuk dilakukan secara berjamaah, dengan makmum yang dibagi menjadi tiga baris.
Di antara perbedaan lainnya adalah posisi imam dalam sholat jenazah Muhammadiyah. Jika jenazah adalah laki-laki, imam akan berdiri lurus dengan kepala jenazah. Namun, jika jenazah adalah perempuan, imam akan berdiri lurus dengan pusar jenazah.
Berikut adalah tata cara sholat jenazah Muhammadiyah yang dijelaskan oleh Majelis Tarjih Pimpinan Pusat Muhammadiyah dalam Kitab Himpunan Putusan Tarjih, sesuai dengan petunjuk Rasulullah SAW:
- Niat dengan Ikhlas:
Sebelum memulai sholat jenazah, niatkan dalam hati semata-mata untuk mencari ridha Allah SWT. Seperti yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, bahwa setiap perbuatan tergantung pada niatnya. - Berdiri:
Sholat jenazah Muhammadiyah dilakukan dengan berdiri, tanpa rukuk, sujud, atau duduk. Sholat dimulai dengan empat kali takbir, setiap takbir disertai dengan mengangkat tangan. Hal ini didasarkan pada riwayat dari Abu Hurairah bahwa Nabi SAW takbir empat kali ketika mendoakan kematian An-Najasyi. - Takbir Pertama – Membaca Al-Fatihah dan Sholawat Nabi:
Setelah takbiratul ihram, membaca Surat Al-Fatihah dan membaca sholawat atas Nabi Muhammad SAW dengan lembut. Sholawat ini mencerminkan penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW. - Takbir Kedua – Mendoakan Mayit:
Melanjutkan dengan membaca doa untuk mayit, memohonkan ampunan, rahmat, keberkahan, serta kemuliaan bagi yang telah wafat. - Takbir Ketiga – Membaca Doa untuk Mayit:
Pada tahap ini, berdoa kembali untuk mayit dengan doa yang berbeda, memohonkan ampunan dan rahmat dari Allah SWT. - Takbir Keempat – Mengucapkan Salam:
Setelah takbir keempat, membaca doa lagi yang memohon agar pahala sholat jenazah ini dirasakan oleh mayit, lalu diakhiri dengan salam sempurna ke kanan dan ke kiri.
Dengan mengikuti tata cara sholat jenazah Muhammadiyah ini, umat Muslim dapat menghormati orang yang telah wafat dengan cara yang sesuai dengan ajaran agama dan petunjuk Rasulullah SAW.
Keutamaan Ibadah Sholat Jenazah
Sebelum melaksanakan sholat jenazah, hal yang perlu diutamakan adalah pengurusan jenazah itu sendiri. Tindakan ini sebaiknya dilakukan dengan segera, seperti yang diungkapkan dalam sebuah hadis yang berasal dari Abu Hurairah RA, dimana Rasulullah SAW bersabda, “Bersegeralah kamu dalam mengurusi jenazah, karena jika ia termasuk jenazah yang saleh, berarti kamu menyegerakan kebaikan baginya. Tetapi jika ia tidak termasuk jenazah yang saleh (buruk), berarti kamu meletakan keburukan dari pundakmu.” (HR Muttafaq ‘alaih).
Sholat jenazah memiliki keutamaan atau fadhilah yang luar biasa bagi mereka yang melaksanakannya. Beberapa keutamaannya antara lain:
- Berpahala Sebesar Gunung Uhud:
Pahala dari menyalatkan jenazah sangat besar, bahkan diibaratkan sebesar Gunung Uhud. Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa menyalatkan jenazah dan tidak mengiringinya (ke pemakaman), ia akan memperoleh pahala sebesar satu qirath. Jika dia juga mengiringinya (hingga pemakamannya), ia akan memperoleh dua qirath. Ditanyakan, ‘Apa itu dua qirath?’ Beliau menjawab, ‘Yang terkecil di antaranya semisal Gunung Uhud’.” (HR Muslim). - Pahala Mengalir bagi Jenazah:
Tidak hanya bagi mereka yang menyalatkan, tetapi juga ada keutamaan bagi jenazah yang disalatkan. Apalagi jika jamaah yang mensalatkan berjumlah 40 orang atau lebih. Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah seorang muslim meninggal dunia, lantas disalatkan oleh 40 orang yang tidak berbuat syirik kepada Allah sedikit pun, Melainkan Allah akan memperkenankan syafaat (doa) mereka untuknya.” (HR Muslim). - Dikabulkan Doa:
Dalam sebuah hadis dari ‘Aisyah RA, Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah seorang mayat disalatkan (dengan sholat jenazah) oleh sekelompok kaum muslimin yang mencapai 100 orang, Lalu semuanya memberi syafaat (mendoakan kebaikan untuknya), maka syafaat (doa mereka) akan diperkenankan.” (HR Muslim). Ini menunjukkan bahwa doa-doa baik akan diterima dan diijabah oleh Allah SWT. - Pengingat Diri akan Kematian:
Salah satu keutamaan melaksanakan sholat jenazah adalah sebagai pengingat bagi diri kita akan hakikat kematian. Sholat jenazah memperingatkan umat Islam bahwa kehidupan di dunia ini adalah sementara dan tidaklah kekal.
Dengan menyadari dan mengamalkan keutamaan-keutamaan ini, umat Islam dapat melaksanakan sholat jenazah dengan penuh kesadaran dan penghormatan kepada mereka yang telah meninggal dunia.
Kesimpulan
Sholat jenazah adalah ibadah penting dalam Islam yang memiliki tata cara dan bacaan khusus untuk menghormati dan mendoakan mereka yang telah meninggal dunia. Melalui proses pengurusan jenazah, pelaksanaan sholat, dan doa-doanya, umat Islam dapat menunjukkan rasa penghormatan, kepedulian, dan pengingat akan kematian sebagai bagian tak terpisahkan dari siklus kehidupan.
Pentingnya mengurus jenazah dengan segera, sesuai ajaran Rasulullah SAW, menunjukkan kepedulian terhadap kesejahteraan dan kehormatan orang yang telah berpulang. Sholat jenazah, dengan berbagai keutamaan yang dimilikinya, menjadi kesempatan untuk mendapatkan pahala besar, baik bagi yang menyalatkan maupun bagi jenazah yang disalatkan. Doa-doa yang diucapkan dalam sholat jenazah tidak hanya menjadi bentuk penghormatan, tetapi juga menjadi sarana untuk meraih rahmat dan ampunan Allah SWT.
Sholat jenazah juga mengingatkan umat Islam akan kenyataan tak terelakkan, yaitu kematian. Dalam kehidupan yang sementara ini, mengingat kematian dapat menjadi pengingat bagi manusia untuk menjalani hidup dengan penuh kesadaran, tanggung jawab, dan persiapan menuju akhirat.
Oleh karena itu, melalui pelaksanaan sholat jenazah, umat Islam dapat mengasah rasa kemanusiaan, kepedulian sosial, dan kesadaran akan tujuan akhir hidup. Ibadah ini mengajarkan tentang penghormatan terhadap kehidupan dan kematian, serta mengingatkan bahwa setiap amal baik dan doa yang dilakukan dalam sholat jenazah akan menjadi bagian dari catatan kebaikan di hadapan Allah SWT.
Pertanyaan Umum
Q: Apa bacaan niat sholat jenazah?
A: Bacaan niat sholat jenazah adalah “Ushalli fardha salatil janazati hadzihil mayyiti” yang berarti “Aku niat melaksanakan salat wajib jenazah atas mayat ini.”
Q: Apa niat sholat jenazah untuk laki-laki?
A: Niat sholat jenazah untuk laki-laki adalah sama dengan niat untuk perempuan, yaitu “Ushalli fardha salatil janazati hadzihil mayyiti.”
Q: Takbir ke 4 baca apa?
A: Pada takbir keempat dalam sholat jenazah, tidak ada bacaan yang khusus. Posisi ini biasanya diikuti dengan membaca doa khusus untuk mayat.
Q: Takbir ke 2 baca apa?
A: Pada takbir kedua dalam sholat jenazah, bacaan yang dilakukan adalah membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW.
Q: Apa bacaan takbir ke 3?
A: Bacaan takbir ketiga dalam sholat jenazah tidak ada. Posisi ini diikuti dengan membaca doa untuk mayat.
Q: Setelah takbir ke 3 shalat jenazah membaca apa?
A: Setelah takbir ketiga dalam sholat jenazah, membaca doa untuk mayat. Doa ini merupakan permohonan ampunan dan keberkahan bagi almarhum.
Q: Apa doa takbir ke 2 sholat jenazah?
A: Doa yang dibaca setelah takbir kedua dalam sholat jenazah adalah: “Allahumma sholli ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad, kamaa sollaita ‘alaa aali ibroohim, wa baarik ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad, kamaa baarokta ‘alaa aali ibroohim, fil ‘aalamiina innaka hamiidummajiid.”
Q: Takbir 5 kali membaca apa?
A: Pada sholat jenazah, takbir sebanyak lima kali dilakukan. Takbir ini dilakukan dalam rangkaian sholat jenazah dan membaca Al-Fatihah serta doa-doa khusus untuk mayat.