Selamat datang pada artikel ini yang akan membahas tentang kebiasaan-kebiasaan yang dapat menjadi penyebab utama timbulnya jerawat pada kulit. Jerawat adalah masalah umum yang sering memengaruhi berbagai kalangan, baik remaja maupun orang dewasa. Pemahaman yang lebih mendalam tentang kebiasaan-kebiasaan yang dapat memicu jerawat dapat membantu kita mengambil langkah-langkah preventif guna menjaga kulit tetap sehat dan bersih.
Jerawat bukan hanya sekadar masalah kulit, tetapi juga dapat berdampak pada rasa percaya diri seseorang. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui dan menghindari kebiasaan-kebiasaan yang dapat memperburuk kondisi kulit dan memicu timbulnya jerawat. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi beberapa kebiasaan yang perlu diwaspadai serta memberikan panduan tentang bagaimana menggantinya dengan rutinitas yang lebih sehat.
Mari kita mulai perjalanan kita untuk memahami lebih dalam mengenai kebiasaan-kebiasaan penyebab berjerawat.
Apa Itu Jerawat
Jerawat adalah kondisi kulit yang umum terjadi dan ditandai oleh pembentukan lepuhan kecil yang dapat muncul di berbagai area wajah, dada, punggung, dan bagian tubuh lainnya. Lepuhan ini dapat berupa komedo (pori-pori tersumbat) atau noda merah yang terkadang dapat menjadi meradang atau berisi nanah. Jerawat sering kali muncul akibat peradangan pada folikel rambut dan kelenjar minyak yang berlebihan.
Ketika kelenjar minyak (sebum) berlebihan diproduksi oleh kulit, dapat menyebabkan pori-pori tersumbat. Kondisi ini menciptakan lingkungan yang ideal bagi bakteri untuk berkembang biak, yang pada akhirnya dapat mengakibatkan peradangan dan pembentukan jerawat. Meskipun jerawat lebih umum terjadi pada masa remaja karena perubahan hormon, tetapi orang dewasa juga dapat mengalaminya.
Penyebab Utama Jerawat
Jerawat sebenarnya mudah diatasi dengan perawatan kulit sederhana. Namun, benjolan merah yang terasa perih ini dapat kembali muncul berulang kali di tempat yang sama. Jika jerawat sudah menjadi masalah langganan, artinya Anda perlu tahu apa yang menjadi menyebabkan hal ini terjadi. Pasalnya, pengobatan jerawat tergantung pada jenis jerawat dan apa pemicunya.
Pori-Pori Tersumbat: Akar Masalah Jerawat
Pada dasarnya, penyebab utama jerawat adalah penyumbatan pori-pori. Pori-pori yang tersumbat dapat terjadi akibat ketiga faktor ini, yaitu sebagai berikut.
- Bakteri
Bakteri merupakan salah satu penyebab utama dari kemunculan jerawat. Di bawah ini adalah beberapa jenis bakteri yang dapat memicu jerawat.
- Propionibacterium acnes (P. acnes)
- Corynebacterium granulosum
- Staphylococcus epidermidis atau coagulase-negative staphylococcus
Di antara ketiga bakteri tersebut, P. acnes adalah jenis bakteri yang paling sering menyebabkan jerawat. Jerawat umumnya muncul diawali dengan penyumbatan pori oleh zat asing yang kemudian mengundang bakteri untuk menginfeksi. Hal tersebut yang nantinya memicu kulit membengkak dan bernanah. Jumlah dan aktivitas bakteri seringnya dipengaruhi hormon, suplai oksigen, serta nutrisi.
- Penumpukan Sel Kulit Mati
Selain bakteri, penumpukan sel kulit mati juga dapat menyumbat pori-pori kulit yang memicu pertumbuhan jerawat.
Proses pergantian sel kulit akan melibatkan semua kulit dan diawali dengan lapisan kulit terdalam (stratum germinativum) memproduksi sel kulit baru. Setelah itu, sel baru akan naik hingga mencapai lapisan kulit terluar (stratum korneum). Jika sel tersebut sudah sampai, sel di lapisan kulit terluar akan mati.
Faktanya, proses ini tidak berjalan dengan lancar pada orang yang mudah berjerawat dan memiliki kulit yang berminyak. Pasalnya, kulit mereka memproduksi lebih banyak sel kulit mati daripada seharusnya. Alhasil, penumpukan sel kulit mati pun terjadi karena tidak dapat dibersihkan dan memungkinkan adanya penyumbatan pori-pori. Jika kulit, baik wajah maupun tubuh, tidak dibersihkan dengan benar, sel kulit mati yang tersisa akan menumpuk dan menjadi penyebab jerawat.
- Produksi Minyak (Sebum) Berlebih
Umumnya, kulit manusia mempunyai kelenjar sebaceous (sebasea) yang memproduksi minyak (sebum). Sebum ini nantinya akan naik ke permukaan kulit lewat pori-pori di sekitar folikel rambut dan bertujuan untuk menjaga kelembapan kulit.
Sebum adalah komponen yang dibutuhkan, tetapi ketika dihasilkan secara berlebihan ternyata dapat menyumbat pori-pori. Akibatnya, jerawat pun muncul.
Faktor Lain Penyebab Jerawat
Penumpukan sel kulit mati, produksi minyak berlebih, dan infeksi bakteri penyebab jerawat tidak terjadi begitu saja. Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami ketiga hal tersebut dan lebih rentan terhadap jerawat.
Perubahan Hormon
Jenis jerawat yang paling umum adalah jerawat yang muncul selama masa pubertas akibat perubahan kadar hormon, yaitu hormon androgen. Ketidakseimbangan hormon androgen dapat menjadi penyebab timbulnya jerawat karena dapat memicu peningkatan produksi minyak. Hal ini juga bikin sel kulit mengeras yang nantinya memicu penyumbatan pori-pori, sehingga sel kulit mati dan minyak berlebih tidak dapat keluar.
Perubahan hormon tidak hanya terjadi pada masa pubertas, tetapi juga dapat dialami oleh orang dewasa, terutama pada wanita. Berikut ini beberapa kondisi yang dapat menyebabkan jerawat kembali meradang saat dewasa.
- Menstruasi
- Penderita PCOS (sindrom ovarium polikistik)
- Kehamilan
Jerawat karena hormon juga dapat terjadi ketika tubuh tidak memiliki beberapa enzim yang berkaitan dengan produksi beberapa hormon tertentu. Kondisi yang disebut sebagai adrenal kongenital ini mungkin terjadi akibat kadar hormon seks seperti testosteron terlalu sedikit.
Dampak Perubahan Hormon Selama Orgasme terhadap Jerawat
Sementara itu, ada beberapa orang yang percaya bahwa perubahan hormon testosteron saat orgasme juga dapat memicu jerawat. Faktanya, tidak demikian.
Peningkatan hormon tersebut terjadi dalam waktu singkat dan tidak memengaruhi produksi minyak kulit. Hal ini berlaku saat setelah berhubungan seks maupun masturbasi. Artinya, masturbasi dan seks tidak menjadi penyebab jerawat secara langsung.
Peran Hormon dalam Hubungan dan Jerawat
Apakah perubahan hormon saat jatuh cinta juga memicu jerawat? Pada saat seseorang jatuh cinta, tubuh akan mengalami perubahan dan salah satunya adalah perubahan hormon kortisol dan dopamin. Hal ini dibuktikan lewat penelitian dari Indian Journal of Endocrinology and Metabolism.
Tidak Ada Keterkaitan Langsung antara Hormon Cinta dan Jerawat
Kortisol adalah hormon stres yang dipercaya dapat menyebabkan jerawat karena dapat memicu peradangan kulit. Namun, perasaan stres tersebut hanya muncul sebentar saat jatuh cinta dan akan digantikan dengan perasaan bahagia. Bila Anda bahagia, tubuh akan melepaskan dopamin yang mencegah timbulnya peradangan di tubuh.
Dengan kata lain, perubahan hormon saat jatuh cinta tidak secara langsung memicu jerawat. Namun, penting untuk diingat bahwa ada banyak faktor lain yang dapat mempengaruhi kemunculan jerawat, terlepas apakah Anda sedang jatuh cinta atau tidak.
Faktor-faktor Lain yang Mempengaruhi Jerawat
- Perubahan Hormon dan Stres: Perubahan hormon selama jatuh cinta biasanya berlangsung sebentar dan tidak memiliki dampak besar pada kulit. Namun, ketika Anda mengalami stres, tubuh akan menghasilkan lebih banyak hormon androgen yang merangsang kelenjar minyak dan kantong rambut di kulit. Akibatnya, jerawat dapat muncul.
- Faktor Genetik: Kecenderungan jerawat dapat terjadi dalam keluarga. Jika salah satu atau kedua orangtua Anda rentan terhadap jerawat, Anda juga mungkin berisiko lebih tinggi. Genetika dapat memainkan peran penting dalam jenis dan tingkat keparahan jerawat yang Anda alami.
- Cuaca: Cuaca lembap, seperti selama musim hujan atau di iklim tropis, dapat membuat kulit lebih rentan terhadap jerawat. Lingkungan lembap memicu peningkatan produksi keringat dan penumpukan sel kulit mati, yang dapat menyumbat pori-pori.
- Efek Samping Obat: Beberapa obat, seperti kortikosteroid, kontrasepsi, dan obat-obatan lain, dapat memicu jerawat sebagai efek samping. Konsultasikan dengan dokter jika Anda mencurigai obat-obatan yang Anda konsumsi berhubungan dengan munculnya jerawat.
Meskipun perubahan hormon saat jatuh cinta tidak langsung menyebabkan jerawat, tetap penting untuk menjaga kesehatan kulit dan mengatasi faktor-faktor lain yang dapat memicu kemunculan jerawat.
Kebiasaan yang Memicu Jerawat
Munculnya jerawat di wajah bisa dipicu oleh beragam faktor, mulai dari perubahan kadar hormon, efek samping obat-obatan, hingga kebiasaan buruk yang sering dilakukan. Inilah beberapa kebiasaan buruk yang dapat memicu jerawat:
1. Terlalu Sering Mencuci Muka
Mencuci muka terlalu sering dapat menghilangkan minyak alami kulit dan mendorong produksi minyak lebih banyak lagi. Akibatnya, jerawat dapat kembali muncul. Cukuplah mencuci wajah dua kali sehari dengan gerakan lembut tanpa perlu berlama-lama.
2. Memencet Jerawat
Kebiasaan memencet jerawat dapat membuat masalah lebih buruk. Saat jerawat dipencet, sumbatan pada pori-pori bisa masuk lebih dalam, memperpanjang proses penyembuhan, dan meninggalkan bekas. Selain itu, jika tangan kotor, tindakan ini malah dapat memperburuk jerawat.
3. Penggunaan Ponsel yang Kotor
Layar ponsel dapat menjadi tempat berkumpulnya kotoran dan bakteri. Menempelkan layar ponsel ke wajah tanpa membersihkannya terlebih dahulu dapat memicu timbulnya jerawat. Membersihkan layar ponsel secara teratur dan menggunakan earphone saat menelepon dapat membantu menghindari perpindahan bakteri ke wajah.
4. Produk Rambut yang Terkena Wajah
Membiarkan tetesan produk rambut, seperti gel atau minyak rambut, mengenai wajah dapat menyebabkan jerawat. Produk tersebut dapat masuk ke pori-pori dan menyumbatnya. Hindari paparan produk rambut di area wajah dan batasi penggunaan produk yang mengandung minyak berlebih.
5. Tidur dengan Makeup
Meninggalkan makeup semalaman dapat menyumbat pori-pori dan memicu jerawat. Pastikan untuk membersihkan wajah dengan metode double cleansing sebelum tidur agar kulit tetap sehat dan bebas jerawat.
6. Penggunaan Produk Skin Care dan Makeup yang Tidak Sesuai
Skin care dan makeup yang mengandung minyak dapat menyebabkan jerawat. Gantilah produk perawatan kulit dan riasan wajah dengan produk yang berlabel “non-komedogenik.” Bersihkan peralatan makeup dengan rutin untuk mencegah penumpukan bakteri.
7. Konsumsi Makanan Manis dan Olahan Berlebihan
Konsumsi makanan manis dan olahan berlebihan, terutama yang mengandung susu, dapat berkontribusi pada timbulnya jerawat pada sebagian orang.
8. Stres yang Tidak Terkendali
Stres berlebihan dapat memperburuk kondisi jerawat yang ada. Mengelola stres dengan baik sangat penting untuk menjaga kesehatan kulit.
9. Kurang Tidur
Kurang tidur dapat meningkatkan produksi hormon kortisol yang bisa memicu peradangan dan merusak kulit.
10. Menggosok Wajah Terlalu Keras
Menggosok wajah dengan keras dapat merusak lapisan kulit dan menyebabkan iritasi, yang dapat memperburuk jerawat.
11. Mengeringkan Wajah dengan Handuk yang Kotor atau Lembap
Mengeringkan wajah dengan handuk yang kotor atau lembap dapat menyebabkan penumpukan bakteri di wajah.
12. Terlalu Sering Eksfoliasi
Eksfoliasi berlebihan dapat menyebabkan iritasi dan pengelupasan berlebih, yang memicu produksi minyak berlebihan.
Kesimpulan
Dalam upaya menjaga kulit bebas dari jerawat, penting untuk menghindari berbagai kebiasaan buruk yang dapat memicu timbulnya masalah kulit ini. Jerawat bisa dipicu oleh berbagai faktor, termasuk perubahan hormon, efek samping obat-obatan, dan kebiasaan yang kurang baik. Oleh karena itu, langkah-langkah pencegahan menjadi kunci penting dalam menjaga kesehatan kulit.
Mencuci muka dengan tepat, menjaga kebersihan layar ponsel, memilih produk perawatan kulit dan makeup yang sesuai, serta menghindari kebiasaan memencet jerawat dan tidur dengan makeup dapat membantu mencegah timbulnya jerawat. Selain itu, mengelola stres dengan baik, mengonsumsi makanan sehat, tidur yang cukup, dan menjaga kebersihan kulit juga berperan penting dalam menjaga kulit tetap sehat dan bebas jerawat.
Dengan memahami dan menghindari kebiasaan-kebiasaan yang dapat memicu jerawat, kita dapat menjaga kulit dalam kondisi terbaik. Namun, jika jerawat sudah muncul, konsultasi dengan dokter kulit dapat memberikan panduan yang tepat untuk pengobatan dan perawatan yang sesuai dengan kondisi kulit masing-masing individu.
Pertanyaan Umum
Q: Bagaimana cara agar tidak jerawatan?
A: Untuk mencegah jerawat, penting menjaga kebersihan kulit dengan membersihkan wajah secara teratur, memilih produk perawatan kulit yang sesuai, menghindari kebiasaan memencet jerawat, mengelola stres, dan menjaga pola makan yang sehat.
Q: Apakah Menyentuh wajah bisa menyebabkan jerawat?
A: Ya, menyentuh wajah dengan tangan yang kotor atau tanpa mencuci tangan terlebih dahulu dapat memindahkan kuman dan bakteri ke wajah, menyebabkan penyumbatan pori-pori yang berujung pada jerawat.
Q: Begadang Menyebabkan jerawat dimana?
A: Kurang tidur atau begadang dapat memicu peningkatan produksi hormon kortisol yang bisa memperburuk kondisi jerawat yang ada. Jerawat dapat muncul di berbagai area wajah, terutama di daerah yang cenderung berminyak.
Q: Jerawat stres muncul dimana?
A: Jerawat yang disebabkan oleh stres dapat muncul di berbagai area wajah, terutama di dahi, pipi, dan rahang. Hormon stres dapat merangsang kelenjar minyak di kulit yang berkontribusi pada timbulnya jerawat.
Q: Bagaimana ciri-ciri orang stres?
A: Orang yang mengalami stres umumnya dapat menunjukkan gejala seperti perubahan mood, sulit tidur, mudah marah, kelelahan, dan perubahan pola makan. Gejala ini bisa berdampak pada kondisi kulit, termasuk jerawat.
Q: Apakah tidur siang bisa menghilangkan bekas jerawat?
A: Tidur siang memiliki manfaat bagi kesehatan dan kulit, tetapi tidak secara langsung menghilangkan bekas jerawat. Untuk mengatasi bekas jerawat, kamu mungkin perlu mempertimbangkan perawatan khusus seperti penggunaan produk pencerah atau konsultasi dengan dokter kulit.
Q: Dimana letak jerawat hormon?
A: Jerawat yang disebabkan oleh perubahan hormon umumnya muncul di area wajah, seperti dahi, pipi, dan rahang. Jerawat hormon juga dapat muncul di punggung dan dada.
Q: Apakah minum air putih bisa menghilangkan bekas jerawat?
A: Meskipun minum air putih memiliki manfaat bagi kesehatan kulit, tidak ada bukti ilmiah yang menghubungkan minum air putih secara langsung dengan penghilangan bekas jerawat. Bekas jerawat bisa diatasi dengan perawatan kulit yang tepat dan konsultasi dengan dokter kulit.